Sabtu, 29 Agustus 2009
SEPATAH KATA DARI IBRAHEEM IBN ADHAM.RAH (160 H)
· Kamu membaca al-Qur'an, tetapi kamu tidak bertindak selaras dengannya.
· Kamu kenal Shaitan, tetapi kamu berterusan bersetuju dengannya.
· Kamu mengaku mencintai Rasulullah SAW, tetapi kamu tinggalkan Sunnah baginda SAW.
· Kamu mengaku mencintai Syurga, tetapi kamu tidak berusaha mndapatkannya.
· Kamu kata kamu takutkan neraka, tetapi kamu tidak berhenti membuat dosa.
· Kamu berkata, Sesungguhnya mati itu benar, tetapi kamu tidak bersedia untuknya.
· Kamu sibukkan dirimu dengan kesalahan orang lain, tetapi kamu tidak melihat kesalahanmu.
· Kamu makan dari rezeki yang Allah kurniakan, tetapi kamu tidak bersyukur pada-Nya.
· Kamu mengebumikan orang-orang yang mati, tetapi kamu tidak mengambil pengajaran daripadanya."
KEUNTUNGAN MATI SYAHID
1. Bau darahnya seperti aroma misk
“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia akan datang pada hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk” (HR. Ahmad dan Muslim)
Dr. Abdullah Azzam menyampaikan, “Subhanallah ! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya seperti aroma misk (minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada tetesan darah Abdul wahid(Asy Syahid, insya Allah)- dan telah tinggal selama 2 bulan, sedangkan baunya wangi seperti misk.”
2. Tetesan darahnya merupakan salahsatu tetesan yang paling dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas : tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah” (HR. At Tirmidzi - hadits hasan)
3. Ingin dikembalikan lagi kedunia (untuk syahid lagi)
4. Ditempatkan disurga firdaus yang tertinggi
5. Arwah Syuhada ditempatkan ditembolok burung hijau
6. Orang yang mati syahid itu hidup
7. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan
“Orang yang mati syahid itu tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman seorang diantara kalian merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i - hadits hasan)
dan diriwayat yang shahih :
“Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan sentuhan pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang diantara kalian mendapatkan cubitan yang dirasakannya.”
Dr. Abdullah Azzam menceritakan, ” Kami melihat hal ini pada saudara kami, Khalid al-kurdie dari madinah al Munawwaroh ketika ranjau meledak mengenainya, sehingga terbang kakinya, terbelah perutnya, keluar ususnya dan terkena luka ringan pada tangan luarnya. Datanglah Dr. Shalih al-Laibie mengumpulkan ususnya dan mengembalikan kedalam perutnya seraya menangislah Dr. Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie kepadanya : “Mengapa engkau menangis, dokter? Ini adalah luka ringan pada tanganku.” dan tinggalah dia berbincang-bincang dengan meraka selama 2 jam hingga akhirnya ia menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya telah terpotong dan perutnya terbuka.”
HIKMAH MEMBACA AL-QURAN
Bismillaahirrohmaanirrohim....
Ini adalah sebuat cerita penuh hikmah. Seorang Kakek Muslim Amerika hidup di sebuah pertanian di pegunungan bagian timur Kentucky dengan cucu laki2nya. Setiap shubuh sang Kakek selalu bangun awal, duduk di meja dapurnya membaca alQuran. Cucunya selalu ingin seperti kakeknya,
dan meniru perbuatan kakenya tersebut sebisanya..
Suatu hari sang cucu bertanya, "kek, aku mencoba membaca alQuran seperti kakek, tapi aku tidak mengerti, kalaupun ada yang aku mengerti aku langsung lupa begitu aku menutup alQuran. Apa sih manfaat membaca alQuran?"
Sang kakek pun berbalik perlahan, menghentikan kerjanya memasukkan batu bara ke tungku dan menjawab. "Ambillah keranjang batu bara ini, dan pergilah ke sungai dan bawakan aku sekeranjang air" Sang cucu melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, tapi semua air tumpah
sebelum ia berhasil kembali ke rumah. sang kakek tersenyum dan berkata "kamu harus bergerak lebih cepat mengangkut airnya" dan menyuruh sang cucu tuk kembali ke sungai mengambil air. Sang cucu pun berusaha lari dengan cepat ketika mengantar air, namun tetap saja airnya tumpah.
Sambil kehabisan nafas, ia pun berkata kepada kakeknya bahwa tidak mungkin mengangkut air dengan keranjang, lalu sang cucu berjalan tuk mengambil ember sebagai ganti keranjang.
Sang kakek berkata, "aku menginginkan sekeranjang air, bukan seember air. kau kurang bekerja keras tuk mengambilnya" , dan si kakek pergi ke pintu tuk melihat si cucu berusaha lagi.
Ketika itu, sang cucu sudah tahu bahwa perbuatannya tidak ada manfaatnya, tapi dia ingin menunjukkan kakeknya bahwa secepat apapun dia lari, air dari keranjang akan tetap tumpah. Dia mengambil air di sungai, lalu berlari cepat ke kakeknya, namun air tetap tumpah sebelum ia sampai ke tempat kakeknya. Maka ia pun berkata, "lilhat kek, gak da manfaatnya kan!"
"jadi kamu berpikir perbuatanmu tidak ada manfaatnya?" , sang kakek berkata, "lihatlah keranjangnya"
sang cucu melihat ke keranjangnya dan untuk pertama kalinya ia sadar bahwa keranjangnya telah berubah. Keranjangnya telah berubah dari keranjang batu bara yang kotor menjadi keranjang yang bersih, luar dalam.
"Cu, itu yang terjadi ketika kau membaca alQuran. Kamu mungkin tidak mengerti atau mengingat apa pun, tapi ketika kamu membacanya, kamu akan berubah, luar dalam. Dan itu adalah kuasa Allah atas diri kita.
mari akhi... betapapun sibuknya kita... sempatkanlah waktu untuk tilawah...
semalas2nya seorang mu'min, ia mampu mengkhatamkan al-qur'an dalam sebulan (1juz/hari). .
mari saling mengingatkan dan menguatkan.. .!!
Kamis, 27 Agustus 2009
senyum Asy Syahid Amrozy-Mukhlas
(muslimdaily.net)
INILAH.COM, Jakarta - Setelah foto Imam Samudra tayang di arrahmah.com, giliran foto Amrozi dan Mukhlas yang tayang di situs muslimdaily.net. Foto kakak beradik Tenggulun itu terlihat bak orang tidur.
Dalam artikel berjudul 'Misteri Tanda Syahid Amrozi Cs Terkuak', foto tersebut memperlihatkan wajah Mukhlas dan Amrozi dengan mata setengah terbuka serta bibir yang memperlihatkan barisan gigi keduanya.
Dituliskan pula dalam artikel tersebut kesaksian orang yang bertakziah di rumah ibu Hj Tariyem, ketika keranda jenazah masuk dan kain penutup keranda dibuka, sontak tercium bau wangi yang menyebar ke seluruh ruangan.
Kejadian ini sempat membuat keheranan para pelayat, karena di dalam ruangan yang sempit tersebut udara sangat pengap dan pengunjung berjubel dalam satu ruangan. Bila merupakan wangi dari minyak wangi, tak akan mampu mengalahkan bau badan para pengunjung dan tidak akan dapat memberikan aroma dengan kadar wangi yang sama.
"Allahu Akbar. Itu bukan bau minyak wangi. Bukan. Tapi bau wangi dari asy syahid," ujar Abdul Rachim, salah seorang tamu yang melihat ketika kafan dibuka.
Ditambahkan Rachim, ketika kain penutup wajah Mukhlas di buka, terlihat jelas bulir-bulir keringat menempel di bagian muka. Kondisi yang sama yang terjadi dengan mereka yang masih hidup dan dalam kondisi kegerahan. Seakan Mukhlas merasakan kegerahan yang sama yang dengan kegerahan yang dialami oleh para pelayat beliau.
Pengelola Muslimdaily.net mengaku telah menerima izin dari pihak keluarga Amrozi, yakni Ali Fauzi, untuk mempublikasikan foto tersebut.[ana]
aQ hanyalah hamba Allah yang hanya ingin memanfaatkan segala fasilitas yang di berikan Allah SWT di dunia ini,untuk kepentingan Akherat.....
namun aQ bukanlah orang suci yang tidak memiliki kekhilafan di dalam memanfaatkan fasilitas tsb,nmun bagaimana memanimalisir kekhilafan itu n menjadikan sebuah pengalaman n pembelajaran dalam hidup.......
Insya Allah....Amin